Minggu, 05 September 2010

VAISHNAVA DHARMA DI THAILAND (3)

Perayaan-perayaan rakyat yang masih dilaksanakan di Thailand memiliki latar belakang Veda dan Vaishnava, walaupun kini sudah disesuaikan dengan kepercayaan yang dianut masyarakat. Tahun Baru Sonkran pada awal musim semi dirayakan dengan saling menyemprotkan air (kadang-kadang sudah diwarnai) merupakan kelanjutan dari perayaan Holi di India. Holi sampai saat ini masih merupakan perayaan Vaishnava yang paling meriah dengan berbagai makna yang berhubungan dengan cintakasih semesta, nilai yang paling dijunjung tinggi dalam masyarakat Vaishnava.

Festival Ayunan Triyambavay Tripavay merupakan turunan dari Jhulana Yatra untuk merayakan lila Sri Sri Radha Krishna. Di Thailand perayaan ini ditambah makna baru yaitu peringatan turunnya Phra Issuan ke bumi dan tinggal selama 10 hari. Phra Issuan diidentikkan dengan matahari (Phra Ah-thit/Surya) sehingga ayunan ini mengarah ke Timur-Barat (bandingkan dengan Saivisme Bali dengan konsep Sivaditya/Siva-raditya). Phra Issuan dan Phra Ah-thit menggantikan posisi Krishna dalam perayaan ini. Upacara Pembajakan Sawah Kerajaan, Rek Na, merupakan Bhumi-puja yang juga bercorak Vaishnava. Bhu-devi adalah sakti dari Sri Vishnu. Upacara ini menuruti ritual serupa yang terdapat dalam Satapatha Brahmana dan Srimad Ramayana, dipimpin oleh Raja sendiri didampingi oleh Phra Rajaguru.

Pemujaan Varuna dalam perayaan memohon hujan, Baruna Satra, kemudian perayaan musim gugur, Bidhi Sarada, juga berdasarkan paham Vaishnava. Loi Krathong, perayaan untuk menghormati Trideva (Phra Phrom, Phra Narai, dan Phra Issuan) dan Devi Air Mae Khongkhaa (Ma Ganga), dengan cara melarung persembahan serta pelita ke sungai tiada lain adalah Ganga-puja. Thailand juga terkenal dengan pembuatan jimat pelindungnya. Salah satu jimat yang paling kuat menggunakan gambar Vishnu (Phra Narai) memegang chakra, gada, sankha, dan padma, yang dilekatkan bersama Buddha menjadi sebuah medali. Medali ini dibuat oleh para Bhikku yang mumpuni dengan meditasi, pengucapan doa, dan pemberkatan secara berulang-ulang.

Kamis, 02 September 2010

VAISHNAVA DHARMA DI THAILAND (2)

Thailand adalah negara Buddhis, apabila ada unsur Veda dalam kehidupan keagamaannya itupun bersifat Sivaistis. Devata tertinggi bagi orang Thai adalah Phra Issuan (Ishvara) yang bersemayam di gunung suci Krai Lats (Kailasha). Namun Saivisme Thailand hanya sebatas itu. Peran Siva bersifat tidak langsung berkaitan dengan dunia dan manusia, fungsi berkaitan dengan dunia dan manusia ini justru dilaksanakan oleh Phra Narai (Vishnu). Hal ini bersifat paralel dengan keyakinan Buddhis, yaitu Buddha merupakan bentuk kesempurnaan tertinggi. Akan tetapi Buddha tidak berhubungan dengan dunia, hubungan ini dilaksanakan oleh para Bodhisattva (terutama dalam keyakinan Mahayana). Khusus bagi negara-negara Theravada (terutama Srilanka), peran ini dipegang oleh Lokeshvara atau Avalokiteshvara, personifikasi sifat welas asih Buddha (mahakaruna), yang mungkin adalah satu-satunya Bodhisattva yang diakui dan dipuja oleh pengikut Theravada. Kedudukan Phra Issuan dengan Phra Narai di Thailand juga seperti ini. Paham Saiva yang demikian tentu lebih mudah berkembang di Thailand, berdampingan dengan Buddhisme Theravada. Konsep Vaishnavisme Thai, seperti juga pengaruh Veda lainnya berasal dari Kamboja.

Lokeshvara-Vishnu di Ankor-vat

Vaishnavisme dalam bentuk murninya saat ini hampir tidak dikenal di Thailand. Unsur-unsur Vaishnava sudah dileburkan ke dalam Saivisme dan kemudian Buddhisme. Pemujaan kepada Phra Narai sebagai Lokeshvara tampak pada kebaktian rakyat Thai kepada Raja. Phra Narai adalah Raja Pelindung Dunia dan umat manusia. Raja yang ideal adalah Phra Ram (Sri Rama), inkarnasi dari Phra Narai Sendiri, dan raja-raja Thai mengembangkan konsep Devaraja Hindu sebagai penerus Sri Rama dipadukan dengan konsep Dharmaraja Buddhisme (Raja sebagai pelindung ajaran Buddha) terutama sejak jaman dinasti Ayutthaya. Devata dalam kehidupan manusia adalah Phra Narai dan kekuasaan Phra Narai dijalankan oleh Raja. Rakyat Thai memohon perlindungan atas jalannya segala kehidupan kepada Phra Narai yang tertampak dalam diri Raja.

Lambang Dinasti Chakri (Chakra dan Trisula)

Srimad Ramayana versi Thai yang disebut Ramakien (Raama-akhyana) selalu mendapat tempat di hati rakyat. Lambang negara Thai sampai saat ini adalah Garuda, vahana Vishnu. Raja-raja Thai berasal dari dinasti Chakri (atau Chaktri), dianggap melindungi Kerajaan Thai dengan Chakra Vishnu dan Trisula Siva. Para Raja dinasti Chakri menggunakan gelar Rama. Raja saat ini, Yang Mulia Raja Bhumibhol Adhulyadej adalah Rama IX. Pura Vishnu yang masih berfungsi sampai sekarang adalah Wat Phra Narai Maharat di Prachak Road dengan arca Narayana dari batu. Arca ini dianggap sebagai objek suci utama bagi kota ini, selain itu Pilar Kota (Prasasti) juga ditempatkan di sana. Jadi seperti di Indonesia, Vaishnavisme dalam bentuk fisiknya yang tampak, kini hanya dapat ditemukan secara terbatas di lingkungan istana dan kenegaraan, nilai-nilainya telah sepenuhnya melebur ke dalam kehidupan keagamaan rakyat yang telah menganut Buddhisme.

Plurk

Click untuk perbaiki dunia

Stop Smoking