Kamis, 18 Maret 2010

VEGETARIANISME DALAM MASYARAKAT HINDU


Vegetarian memang merupakan diet Hindu dan merupakan gaya hidup yang dianjurkan dalam Veda. Vegetarian merupakan suatu bentuk sadhana atau disiplin spiritual yang umum diterapkan oleh masyarakat Hindu. Umat Hindu meyakini bahwa pola makan seperti ini dapat meminimalisir perbuatan-perbuatan menyakiti (himsa-karma) yang menimbulkan reaksi-reaksi dosa. Dasar dari gaya hidup vegetarian dalam Hindu adalah konsep Ahimsa, tidak menyakiti. Saat ini umat Hindu di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika mengusahakan vegetarian sebagai diet Hindu yang diterapkan pada semua jenis pelayanan umum, misalnya di pesawat terbang. Di negara-negara maju bila kita menyatakan diri sebagai seorang Muslim, maka otomatis akan disediakan makanan Halal menurut Islam. Begitu pula bila kita menyatakan diri beragama Hindu, maka otomatis kita akan disediakan makanan vegetarian.

Benar juga kalau dikatakan bahwa tumbuhan juga punya hidup dan membunuh tumbuhan juga berarti dosa. Jadi sebenarnya penerapan sempurna prinsip tanpa kekerasan adalah dengan mengikuti Shilonchana-Vrati. Hanya mengambil buah-buahan yang jatuh dari pohonnya atau dedaunan yang berguguran secara alami sebagai makanan kita. Dengan demikian kita bisa sama sekali tidak menyakiti yang lain. Namun tak semua orang bisa mengikuti cara hidup seperti itu. Kita harus makan untuk bertahan hidup dan memelihara badan ini. Ini masalah mempertahankan hidup. Jadi kita boleh memilih cara hidup yang paling sedikit menimbulkan dosa dan paling sedikit membuat makhluk lain menderita.

Sekarang ada dua alasan kita mengatakan makanan vegetarian memiliki dosa yang tidak seberapa berat. Banyak tanaman yang hidupnya hanya sekali panen seperti padi, gandum, dll. Begitu berbuah, mereka langsung mati, bahkan tanpa kita perlu memotongnya. Jadi memotong tanaman-tanaman seperti ini menimbulkan sedikit dosa atau bahkan tidak berdosa sama sekali. Banyak tanaman lain juga berbuah seperti mangga, jeruk, kelapa, dsb. yang tidak perlu dimatikan bila kita memetik buahnya. Maka memetik buah juga tidak menimbulkan dosa. Dengan demikian makanan vegetarian lebih sedikit menimbulkan dosa. Lebih jauh lagi, makanan seperti itu sudah cukup untuk kita hidup, makanan berdaging adalah suatu kemewahan dan kita tentu dapat menghindarinya. Makanan berdaging menimbulkan dosa karena untuk mendapatkannya kita tidak mungkin tidak membunuh hewan. Kita pasti harus menyiksa dan mematikannya.

VEGETARIAN THALI
Vegetarian adalah gaya hidup terbaik di India, terutama bagi kesehatan kantong anda (1 rupee sekitar 200 rupiah)
Vegetarian thali: Rs 12.50

Non-vegetarian thali: Rs 22
dua kali lipat!
Sada dosa: Rs 2.50

Masala dosa: Rs 4 Dal (assorted): Rs 1.50
Soup with one slice: Rs 5.50

Four chapatis: Rs 2

Boiled rice: Rs 2
keterangan:
thali arti sebenarnya nampan, ini istilah untuk hidangan macam-macam yang lengkap, sejenis nasi campur di Indonesia.
dosa adalah nama makanan seperti dadar gulung atau kulit loenpia Semarang. Ada yang berbumbu (masala) ada yang tidak (sada). Jadi cuma di India kita bisa makan dosa sebanyak-banyaknya
dari: Churumuri.wordpress.com (17/08/09)

Sekarang kita juga harus tahu kenapa beberapa tindakan itu bisa menimbulkan dosa. Setiap bentuk kehidupan (tumbuhan, hewan, manusia, dsb.) datang ke dunia ini untuk melaksanakan daya upaya spiritual (sadhana). Demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sampai akhirnya mencapai pembebasan (moksa). Kapanpun sadhana itu dibuat menjadi lebih singkat secara tidak wajar (dipaksa mengakhiri sadhana), maka itu menjadi tindakan berdosa. Bagi tumbuhan tidak terdapat sadhana yang terlampau tinggi. Mereka hampir tidak dapat melakukan sadhana apapun secara mental maupun fisik. Jadi apabila kita memotongnya kita tidak melakukan sesuatu yang jahat terhadap sadhananya maupun mengurangi kesempatan mereka melakukan sadhana. Jadi hal demikian bukanlah dosa. Tetapi hewan dapat saja melakukan sejumlah besar sadhana secara fisik maupun secara mental. Dengan membunuhnya kita memotong masa hidupnya dan kesempatannya untuk melaksanakan sadhana dalam rangka mencapai evolusi spiritual yang lebih tinggi, sampai mencapai moksa. Jadi hal inilah yang mengakibatkan dosa.

Lebih jauh lagi dapat kita tambahkan bahwa dalam hal ini melakukan bunuh diri juga dosa. Padahal tidak ada yang rugi, toh? Cuma diri sendiri saja yang mati. Tetapi kita mesti ingat bahwa Tuhan telah memberikan kita tubuh dan hidup yang luarbiasa ini untuk melakukan sadhana dan menggapai kesempurnaan. Bila kita membuangnya begitu saja, itu merupakan pengingkaran kepada Tuhan dan suatu penghinaan. Jadi bunuh diri juga dosa. Maka dari itu secara umum dapat dikatakan bahwa semua tindakan yang dapat memotong sadhana seseorang adalah dosa, dan menjadi vegetarian dapat memperkecil kemungkinan berbuat dosa.

Beberapa orang berpendapat bahwa binatang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mereka mendapat peningkatan dengan cara dikorbankan oleh manusia, karena mereka sendiri tidak mampu melaksanakan sadhana. Tidak benar begitu. Memang benar mereka tidak bisa melakukannya sebaik manusia. Mereka bersadhana dengan aktivitas mental. Tidakkah kita melihat ada berbagai tingkah laku hewan yang berbeda-beda bahkan antara jenis yang sama sekalipun, seperti antar kucing, antar anjing, atau antar sapi?! Beberapa lembut, beberapa ganas, beberapa sangat sensitif dan bisa menyayangi. Ini adalah karena sadhana mental mereka. Pada bayi kecil yang belum bisa “berpikir” juga bisa kita lihat ada perbedaan. Kami sudah pernah lihat seorang bayi berusia 2 tahun yang lucu di Bombay. Dia mencintai Tuhan Sri Krishna melebihi segala-galanya. Saat tidur dia memeluk erat Rupa Krishna. Dia tidak mau minum susu yang tidak dipersembahkan kepada Krishna, selalu ingin mendengar cerita tentang Krishna-lila, dan selalu ingin menonton Krishna-puja. Sungguh mengejutkan. Padahal bayi sekecil itu masih hampir seperti hewan saja. Semua itu karena samskaranya terdahulu, impresi mental. Begitu pula yang terjadi pada hewan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Plurk

Click untuk perbaiki dunia

Stop Smoking