Kamis, 07 Januari 2010

KEAJAIBAN MUSIK DALAM HINDU (1)

Sebagaimana semua bentuk seni dalam masyarakat Hindu, maka musik juga memiliki sumber kedewataan. Musik klasik India, terutama yang berkembang di Selatan (dikenal sebagai Karnataka-sangitam atau Carnatic), diyakini berasal dari para deva dan dihormati sebagai simbol dari Nada-brahman, Sang Kebenaran Mutlak Tertinggi dalam wujud suara. Risalah-risalah musik kuno menguraikan keterkaitan asal-muasal dari swaram atau notasi musik Hindu dengan suara-suara alam semesta.


Sama-veda, yang memuat banyak mantra-mantra Rigveda tersusun kembali dalam nada-nada musikal yang dapat dinyayikan dengan tiga sampai tujuh not saat pelaksanaan yajna Veda, merupakan dasar dari semua musik klasik India saat ini. Yajurveda yang utamanya merupakan tuntunan pelaksanaan upacara Yajna, menyebutkan Veena (sejenis alat musik petik) sebagai pelengkap dalam upacara mengiringi pelantunan suara vokal. Musik Hindu klasik juga disebut-sebut dalam berbagai sastra seperti Ramayana dan Mahabharata. Yajnavalkya Smriti menyatakan, “Seseorang yang ahli memainkan Veena, yang memiliki pengetahuan tentang Sruti, dan menguasai tala (irama ketukan), tak diragukan lagi akan mencapai pembebasan”. Saat ini, musik Carnatic, masih menurut aslinya menggunakan konsep-konsep dalam Veda termasuk mempertahankan swara, raga, dan tala. Ini diuraikan secara lebih terperinci dalam naskah-naskah kuno seperti Silappadhikaram dan Bharata Natya Sastra.

veena

Keunikan musik Hindu, khususnya Carnatic, yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah aspek Raga-nya. Raga adalah mode musik, yaitu serangkaian notasi yang tersusun untuk membentuk irama/melodi. Dalam tradisi musik Hindu, raga-raga ini dihubungkan dengan berbagai waktu yang berbeda dalam satu hari atau dengan musim tertentu. Musik klasik India selalu disusun menurut aturan raga, sebagaimana pelantunan mantra Veda. Sekarang, musik non klasik seperti yang biasa kita dengar di film India atau yang disebut ghazal, beberapa masih menggunakan sistem raga ini dalam penggubahannya.

Matanga dalam kitab Brihaddeshi menjelaskan raga sebagai “suatu kombinasi nada-nada, dengan pancaran gemulainya yang indah, dapat memberikan rasa nyaman dan kesenangan pada orang secara umum”. Raga merupakan suatu formasi notasi musik, rangkaian nada yang memiliki pengaruh membangkitkan emosi tertentu, mewujudkan kondisi fisik, dan mempengaruhi secara positif keadaan batin orang yang mendengarnya. Berikut beberapa raga yang kita kenal dalam musik klasik Carnatic:

Raga BHILAHARI dihubungkan dengan perasaan cintakasih. Lagu ‘Najivadara’ karya Tyagaraja disusun dengan raga ini. Orang suci Tyagaraja dikatakan menyusun lagu tersebut dalam raga ini untuk meredakan nyeri perut yang diderita seseorang. Doanya dikabulkan dan orang yang mendengar lagu itu dipulihkan. Krishnalila Tarangini (Curahan Permainan Sukacita Krishna) karya Narayana Tirtha memiliki lagu ‘Purayamamakamam’ yang disusun juga dalam raga Bhilahari. Di sini beliau berseru, “Wahai Gopala, semoga hamba selalu dalam keadaan baik supaya dapat senantiasa menyanyikan kidung kemuliaan-Mu!” Lagu dalam raga Bhilahari ini bila dinyanyikan atau didengarkan akan membuat kita selalu sehat dan bersemangat.

Raga RATHIPATIPRIYA menambah kekuatan dan kebugaran dalam kehidupan keluarga yang bahagia. Raga dengan lima swara (notasi) ini memiliki kekuatan mengusir kemelaratan. Dia juga memiliki kekuatan untuk menghapuskan perasaan getir yang timbul oleh niat jahat. Lagu ‘Jagajanani Sukhavani Kalyani’ gubahan M.M. Dandapani Desikar dalam raga ini sangat terkenal. Menyanyikan atau mendengarkan Rathipatipriya menganugerahkan kebahagiaan dan memiliki pengaruh menyemangatkan.

Raga SANMUKHAPRIYA (Sanmugapriya) memiliki pengaruh mempertajam kecerdasan penyanyi dan pendengarnya. Dia menggugah semangat dalam batin dan menyegarkan kembali energi tubuh. Raga Sanmukhapriya diciptakan oleh Deva Sanmukha atau Kumara yang terlahir dari mata ketiga Siva, mata kebijaksanaan yang berkobar. ‘Parvati Nayakane’, ‘Saravanabhava Ennum Thirumathiram’ adalah lagu gubahan Papanasam Sivan yang terkenal dalam raga ini. Demikian pula ‘Valli Nayakane’ oleh Muthaiah Bhagavatar.

Deva Sanmukha dikenal pula sebagai Saravanabhava atau Kumara.

Raga KALYANI mengusir kelamnya kengerian. Dia memberikan hangatnya rasa aman perlindungan seorang ibu dan meningkatkan rasa percaya diri. Kalyani berarti Mangalam, kemujuran dan kesucian. Bila dilantunkan dengan penuh keyakinan dan pengabdian, raga ini diyakini juga dapat meningkatkan kemesraan perkawinan. Ada banyak yang melaporkan bahwa kekuatan raga ini dapat memusnahkan ketakutan berbagai jenis. Takut akan kemiskinan, takut karena cinta, takut pada kekuasaan, takut sakit, takut mati, dsb. Pujangga Tamil yang termashyur, Muthutandavar, menyanyikan ‘Chidambaram Ena En Manam Maghazhinthida Japam Cheyya’, ‘Kodiyya Janana’, dan ‘Maranam Ozhinthidum’ dalam raga Kalyani. Ketika Sri Tyagaraja menolak permohonan raja Thanjavur untuk menggubah lagu pujian bagi dirinya, beliau menyanyikan ‘Nidhi chala sukama, Ramuni sannidhi seva sugama’ dalam raga ini pula. Sri Shyama Sastri menggubah ‘Hemadrisute Pahi mam’ sebagai permohonan kepada Devi supaya mengalirkan kekuatan-Nya. Lalu Muthuswami Dikshitar mewariskan lagu ‘Kamalambal Navavarnam’ kepada kita yang berperan sebagai perisai, dengan kekuatannya melindungi kita dari pengaruh negatif vibrasi pergerakan planet-planet. Semua ini disusun dalam raga Kalyani.

raga Kalyani menghadirkan kasih Sang Ibunda Semesta, Jaganmatha Mahalaksmi

Raga KARAHARAPRIYA adalah obat yang ampuh untuk mengatasi kekhawatiran, kecemasan, dan gangguan kejiwaan. Tyagayya mengkhusukkan dirinya dalam raga ini saat menyanyikan ‘Chakkaniraja’ dan juga ‘Mithri Bhagyame’, ketika beliau memuliakan betapa terberkatinya Sita dan Laksmana hingga selalu dekat dengan Sri Rama dan mendengar panggilan sayang-Nya.

Raga AABHERI memiliki kekuatan untuk mengumandangkan suatu pemikiran. Hampir semua lagu-lagu gubahan baru yang memakai dasar Aabheri-raga menjadi hits. Dia memiliki kekuatan menenangkan pikiran yang terguncang. ‘Nagumomu’ karya Sri Tyagaraja dan ‘Bhajare manasa’ dari Maysuru Vasudevachar adalah lagu yang terkenal dalam raga ini.

Raga MOHANAM akan hadir ketika keindahan dan cinta tumbuh bersama. Mohanam adalah suatu raga yang mengharukan. Dia memiliki kekuatan menyaring pengaruh buruk nafsu birahi, kemarahan, dan kebimbangan atau kebingungan sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi seorang pencari rohani (sadhaka). ‘Rama ninnu nammina’ oleh Tyagaraja, ‘Gopika manoharam nagalinga namami’ oleh Muthuswamy Dikshitar, ‘Mayil Vahana’ dan ‘Kapali’ oleh Papanasam Sivan dan ‘Ramanai Kannara Kandena’ oleh Arunachala Kavirayar adalah beberapa lagu terkenal dalam raga ini.

bersambung-

3 komentar:

  1. SALAM...
    BISA MENAMBAH ILMU DIDUNIA MUSIK JUGA :)
    TAPI SAYA ADA PERTANYAAN. TOLONG DIJAWAB YA. DALAM TULISAN ANDA SAYA MEMBACA BAHWA MUSIK KLASIK KARNATIK MASIH BERDASARKAN "VEDA". APAKAH VEDA ITU SEMACAM BUKU YANG BERISIKAN KUMPULAN LAGU-LAGU?? TRUS SUSUNAN NOTASI RAGA ITU SEPERTI APA?? KALAU DALAM TANGGA NADA DIATONIS MAYOR SUSUNANNYA C D E F G A B C. APAKAH SAMA SUSUNAN NOTASI RAGA ITU SAMA DENGAN SUSUNAN TANGGA NADA DIATONIS??..

    BalasHapus
  2. Veda adalah pengetahuan abadi yang mendasari alam semesta. Dia adalah ungkapan kecerdasan dan pikiran Illahi. Kita umpamakan jika akan membuat rumah tentu pertama-tama akan ada ide awal. Lalu kita membuat perencanaan, gambar arsitektural, dsb. Dengan bahan-bahan yang tersedia barulah kita membentuk rumah. Hasil jadinya adalah bangunan rumah.
    Ide atau pengetahuan itu berada bersama Tuhan sebagai sumber tertinggi manifestasi kosmis. Pengetahuan itu lalu diungkapkan untuk mendasari karya penciptaan, seperti saat kita membuat cetak biru bangunan. Itulah Veda. Berdasarkan cetak biru dan perencanaan berikut teknik2nya inilah karya penciptaan dijalankan dan terwujudlah alam semesta secara fisik.
    Sebagaimana seorang arsitek dan tukang bangunan yg ahli mampu menangkap maksud atau ide awal pemesan rumah dan mewujudkannya sebagaimana diinginkan, maka demikianlah para Vedic seer/ para Maharishi "melihat" pengetahuan semesta yg bersemayam dalam "pikiran Illahi" dan mengkomunikasikannya kepada kita.
    Rishi pertama adalah arsitek agung alam semesta yg tercipta langsung dari Tuhan Sendiri, yg dalam Hindu dikenal sebagai Brahma. Pengetahuan itu diungkapkan langsung oleh Tuhan kepada Brahma. Melaluinya Tuhan lalu menyampaikan teknik2 khusus untuk menghubungkan diri dengan total pengetahuan semesta ini, yg diturunkan melalui Brahma kepada para Maharishi berikutnya.
    Para Maharishi tidak menerima pengetahuan itu seperti wahyu yg diberitahukan, melainkan mereka memasuki keadaan yg disebut Anubhava. Kesadaran mereka menyatu dengan kesadaran semesta, pengetahuan mereka adalah satu dengan pengetahuan semesta. Jadi pengetahuan mereka bukan sekedar informasi tetapi pengalaman langsung. Mereka masuk dalam inti ilmu pengetahuan itu.
    Selanjutnya mereka mengkomunikasikan pengetahuan itu kepada masyarakat kebanyakan yg tidak berada dalam kondisi Anubhava. Itu disampaikan dalam wujud suara dan kata-kata. Tetapi itu dikemas sedemikian rupa dengan teknik pengucapan, nada-nada tertentu, dan intonasi khusus, sehingga hanya dengan mendengarkan pelantunannya secara tepat, orang2 biasa dapat mengalami kondisi pencerahan rohani yg sama dgn para Maharishi tersebut. Inilah yg disebut mantra. Manasa-pikiran, trana-pembebas. Dia membebaskan pikiran dari konsep diri yg terbatas dan mengangkatnya ke dalam keluhuran pikiran semesta yang mahasempurna dan merdeka, dia memiliki kemampuan menguak Misteri Pikiran Tuhan.
    Kekuatan, emosi, semangat, pengertian, dan pikiran cerah dituangkan dalam kata2 yg berjiwa, dilantunkan dengan teknik2 tertentu yg menggunakan swara (notasi), raga (irama), dsb. Itulah Vedamantra.
    Teknik penyusunan nada dan teknik pelantunan Veda inilah yg kemudian menjadi dasar dari musik klasik Carnatic. Sehingga ada berbagai efek yg dihasilkan ketika sebuah lagu disusun dan dinyanyikan dengan teknik tertentu itu. Contohnya bisa kita baca dlm tulisan ini.
    Sebuah penjelasan dasar yg cukup bagus juga bisa kita baca di http://en.wikipedia.org/wiki/Swara (mengenai swara)dan http://en.wikipedia.org/wiki/Carnatic_r%C4%81ga (mengenai Carnatic raga). Silakan cek setiap link yg ada di dalamnya.

    BalasHapus

Plurk

Click untuk perbaiki dunia

Stop Smoking