Sripada Adi Sankaracharya terutama mengajarkan Advaita, Vedanta non-dual, suatu bentuk pemahaman dan ajaran yang menyatakan kemanunggalan segala-galanya, suatu pemikiran dan ulasan atas Veda-vedanta yang bersifat monistik dan impersonalistik. Hingga hari ini beliau tetap menjadi salah satu tokoh yang pengaruhnya paling besar dalam pemahaman filsafat Veda, dengan sejumlah besar perguruan atau sekolah-sekolah pemikiran di seluruh India dan juga dunia, yang masih mendasarkan ajarannya pada pemikiran Adi Sankara. Banyak ulasan-ulasan dan tafsir atas sastra Veda ditulis oleh mereka yang mengikuti prinsip-prinsip Advaita Sankara ini. Sehingga tulisan-tulisan tersebut menunjukkan adanya pengaruh paham impersonalisme, yang mengesampingkan atau tidak memberikan penekanan kh
usus pada Tuhan Personal atau Tuhan Berpribadi. Bahkan Hinduisme secara umum, yang merupakan turunan dari Veda-dharma, dianggap sebagai suatu agama yang monis dan impersonalis. Hal ini terjadi karena para cendikiawan Hinduisme modern banyak yang mengambil ide impersonalistik Sankara sebagai suatu alternatif atas personal-monotheisme agama-agama Abrahamik. Sisi impersonal ajaran Veda tentu sangat menarik bagi mereka yang sudah jenuh akan ketuhanan personal-monotheistik dari agama-agama Abrahamik, agama-agama Barat, yang dianggap terlalu kaku dan sudah usang. Menariknya lagi, impersonal-monisme Sankara boleh dikatakan memberikan identitas yang unik dari Hinduisme, sehingga tidak heran bila para pemikir dan penyebar Hinduisme masa kini sangat mementingkan pandangan ini. Belum lagi Svami Vivekananda, mungkin orang pertama yang memperkenalkan istilah Vedanta ke dunia modern, adalah seorang Advaiti. Sehingga wajar saja Vedanta yang diketahui kebanyakan orang adalah identik dengan Advaitavada.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar