Senin, 20 Juli 2009

Kekuatan Ritual di Pura

Besakih, Pura terbesar di Bali

Pura di Bali biasanya tidak memiliki pemujaan Archa yang intens sebagaimana Archanam yang dilaksanakan dalam Pura Hindu di India atau yang didirikan oleh keturunan India, atau yang didirikan berdasarkan Agama-sastra, baik Vaishnava-agama, Saiva-agama, maupun Sakta-agama. Hindu di Bali memiliki sistem Agamika-nya tersendiri yang unik, tanpa pemujaan Citra Suci yang sangat menonjol seperti di Pura Hindu pada umumnya. Tempat sembahyang keluarga yang menerima sistem Pancharatra Vaishnava dibentuk seperti replika yang lebih sederhana dari Pura umum yang besar. Konsep Archana yang sama juga dilaksanakan, namun lebih sederhana. Begitu pula tempat sembahyang keluarga di Bali atau Pemerajan juga merupakan replika sederhana dari Pura yang besar.

Persembahan... bagi tamu yang terhormat

Saya mengingat bagaimana dahulu almarhumah nenek saya dari Bali dengan tekun melaksanakan Archana setiap hari di Pemerajan kami. Beliau mempersiapkan kendi air dan bokor-bokor dari perak, lipatan-lipatan kain yang keemasan, talam perak persegi empat dengan wadah-wadah kecil berisi air, pasir halus (untuk sikat gigi katanya), bedak cendana, irisan daun pandan yang diberi parfum, sisir, cermin kecil, dan bunga-bungaan. Lalu makanan yang baru dimasak, dengan sedikit kue dari pasar, dan buah. Sungguh sangat menyenangkan melihatnya.
Pertama-tama beliau mengundang Devata keluarga kami dengan wangi asap dupa. Lalu beliau menuangkan air dalam wadah-wadah perak itu satu persatu. Katanya Devata kami baru datang, dicuci kaki dan tangannya. Lalu dari kendi air beliau menuangkan isinya ke wadah lain lagi. Katanya Devata kami yang baru datang, akan berkumur, dan minum air sedikit supaya tidak “kering”. Lalu nenek mulai memercikkan air dari talam perak yang bisa kita anggap seperangkat alat kosmetik itu. Katanya Devata mencuci muka, bersihkan gigi, dan berhias. Setelah itu barulah beliau mempersembahkan lipatan-lipatan kain itu, katanya Devata sekarang berganti pakaian, lalu akan memakan persembahan kami. Setelah itu proses minum, cuci mulut, cuci tangan diulang lagi. Menyenangkan melihatnya saat anak-anak, dan kita merasakan bagaimana Devata keluarga kami sungguh-sungguh hadir di sana melakukan semua itu. Seorang tamu agung yang istimewa. Persis seperti bagaimana nenek saya juga menyambut seorang pendeta, almarhum Pedanda keluarga kami dahulu. Saya membayangkan bagaimana tamu ini, seorang Brahmana yang statusnya lebih tinggi dari kami, namun disambut begitu baik oleh nenek. Nenek memperlakukannya dengan sangat hormat, tetapi Pedanda ini juga sangat menghormati nenek saya. Beliau memperlakukan nenek seperti ibunya. Mungkinkah Devata kami juga merasakan hal yang sama ketika nenek mempersembahkan semua upacara itu?

Banten Bali, berbagai jenis makanan dan buah-buahan disajikan bagi Devata

Apa yang kita lakukan saat Archanam mungkin tampak lucu dan kekanak-kanakan. Tetapi melalui pengetahuan Veda dan Agama-sastra kita memahami bahwa perilaku yang tampak kekanak-kanakan ini bila ditujukan kepada Archa-avatara memiliki kekuatan rohani yang luar biasa pentingnya. Sri Kapali Shastriar berkata, ”Upacara-upacara keabadian ini memiliki peran yang sangat penting dalam membangkitkan kesadaran manusia yang senantiasa diarahkan ke dunia luar untuk dapat memasuki kenyataan sejati dari kehadiran batiniah; mereka menanamkan kesan mendalam bagi indera jasmani kasar seorang manusia dengan kekuatan yang layak diperhitungkan, sebagai puncak dari hasil semuanya adalah terbukanya hubungan dirinya dengan keagungan sejati.” Paushkara Samhita juga menyatakan, “Bahkan bila orang dengan pikiran kalut oleh khayalan berkesempatan melihat ritual-ritual ini dipersembahkan, maka kebiasaan mereka berpikir jelek, keinginan-keinginan buruk mereka, kesimpulan-kesimpulan yang tak benar, ide-ide dan pertimbangan jahat, termasuk ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan akan mulai musnah.”

Engkau begitu dekat, Tuhan...

Atheisme tidak begitu menjadi isu penting dalam Hindu, karena kita memiliki semua ini. Ritual-ritual ini adalah sarana yang memiliki kekuatan dahsyat, dirumuskan oleh Veda dan Agama-sastra untuk membuat kita, para pemuja, dapat menginsafi dalam setiap kegiatan, setiap aspek kehidupan, hubungan kita yang begitu erat dan akrab antara kita dengan Tuhan. Kita tidak lagi HARUS percaya kepada Tuhan, tetapi kita MEMANG meyakini-Nya, karena kita sungguh telah merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Inilah fasilitas utama yang sebenarnya terdapat di Pura Hindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Plurk

Click untuk perbaiki dunia

Stop Smoking