Ritual Permandian bagi Sri Caturdha Murti di Pura Sri Sri Krishna Balarama, Bhubaneswar, Orissa, India
Saya sendiri turut menghadiri upacara ini di Sri Sri Radha Rasesvara Ashram, yang juga memuja replika Sri Caturdha Murti (tentu juga telah dikonsekrasikan) yang dahulu dibawa langsung oleh Pujya Sriman Caitanyacandra Prabhu dari Orissa. Beliau adalah seorang Goudiya Vaishnava Brahmin dan pimpinan kepengurusan Pura Sri Sri Radha Gopaljiu yang bersejarah di Gadei Giri, Balikuda, Orissa.Sri Sri Jagannathdeva, Balabhadra, Subhadra, Sudarshana (Sri Caturdha Murti) di Radha Rasesvara Ashram, Badung, Bali.
Satu hal yang menarik dalam Snana Yatra adalah seusai upacara permandian, Sri Jagannath dan Sri Balabhadra mengenakan Hati-vesha atau busana menyerupai gajah. Sri Subhadra dihias dengan Padma-vesha, busana kuntum seroja yang mekar dengan wajah Beliau sebagai sarinya. Sepintas kita seperti terbayang gajah-gajah yang bermain di kolam penuh teratai. Lucu sekali! Ada makna yang sangat mendalam dalam hiasan busana ini. Lain waktu saya juga akan ceritakan lebih lanjut.
Tapi ada salah satu cerita yang menarik tentang busana gajah ini. Anda pasti mengenal Ganesha, deva berkepala gajah yang sangat terkenal itu. Suatu ketika ada seorang pemuja Ganesha yang sangat taat datang ke kota suci Puri bertepatan dengan upacara Snana Yatra. Seumur hidupnya ia hanya mengenal Sri Ganesha sebagai pujaan hati dan junjungannya tercinta, tapi waktu melihat Sri Jagannath dia merasa kecewa. Dia pikir, "Katanya Ini adalah Parabrahman Sendiri, Kebenaran Mutlak Tertinggi yang hadir dalam sebatang kayu. Dia yang meliputi segala rupa, sumber segalanya, dan mampu mengabulkan semua keinginan. Yang kata orang bisa menganugerahkan moksa (pembebasan) hanya dengan melihat-Nya saja di atas tahta suci ini. Mengapa sekarang saya tidak melihat Sri Ganesha yang kucintai? Kenapa Dia seperti orang lain bagiku? Mana Tuhan yang katanya meliputi segala-galanya itu?" Saat pemuja Ganesha yang taat ini berpikir seperti itu, Citra Sri Jagannath yang tengah didudukkan di atas Snana-vedi (tahta permandian suci), tiba-tiba tumbuh belalai dan bercahaya menyerupai Ganesha, Sang Deva Berkepala Gajah yang berkilau keemasan, penghancur segala halangan, dan penakluk semua rintangan. Ini juga diikuti oleh Sri Balabhadra dan Wajah Sri Subhadra mekar seperti sebatang kembang seroja, membuat kita teringat sukacita gajah-gajah yang bermain air di kolam teratai. Pemuja Ganesha ini begitu bahagia, airmata sukacitanya bercucuran, dan dia rebah bersujud. "Dia sungguh-sungguh Parabrahman. Dia sungguh-sungguh Tuhan itu yang dicintai semua orang dengan berbagai Wujud Rohani-Nya yang tak terbatas!" Kejadian unik ini memang mungkin hanya terjadi sekali saja, karena mendapat seorang pemuja taat seperti itu sungguh sulit sekali. Tetapi lalu Sri Jagannath bersabda kepada para pendeta agar setiap tahun Beliau harus dihias seperti gajah untuk mengenang besarnya cinta pemuja itu pada Ganeshanya.
Sri Jagannathdeva yang dipuja di desa Bhadrak dalam busana Hati Vesha.
Sri Ganeshvara Vinayagar atau Ganesha (saadhanamaargam.com)
Sri Jagannathdeva adalah Istadeva pribadi saya, dan bagi saya Beliau adalah Parabrahman Svayam Bhagavan Sri Krishna. Saya bukan pemuja Ganesha, tetapi apa yang terpikir saat melewati Pura Ganesha atau setidaknya melihat Wujud Citranya?Sri Ganeshvara Vinayagar atau Ganesha (saadhanamaargam.com)
O Ganeshvara, Ganapati Vinayagar!
Vinayagar, bagaimana aku dapat mengabaikanmu...
Engkau melindungi mereka dengan kasih sayangmu
Tidakkah itu juga termasuk diriku?
Seperti seorang kakak yang menjaga adiknya
Engkau menjaga para Vaishnava.
Sedangkan aku adalah tak lebih dari debu di kaki mereka
Maka terlebih lagi engkau pun melindungi aku
Vinayagar, bagaimana mungkin aku dapat mengabaikanmu...
(Ingin baca berita tentang Snana Yatra di Bhubaneswar dan Jagannath Puri (Orissa) in English lihat di sini dan bagaimana persiapannya di sini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar