Kompleks Pura Agung Sri Ranganathan di Trichy, dipandang dari puncak Maharajagopuram. Tampak tujuh lapis benteng dengan gapura-gapura besar yang terbuka ke empat arah. Pada pusatnya di tengah adalah Sri Ranga-vimanam atau Pranavakara-vimanam, kubah emas yang menaungi Ruang Mahasuci tempat tahta Archa Tuhan Sri Ranganathan
Kami di Bali sudah kedatangan tamu yang istimewa. Beliau adalah Pujya Srimad Devanathan Achariar Swamiji, seorang Brahmana-Pandita dari Pura Agung Sri Ranganathan, Srirangam, Thiruchirappalli (Trichy), India Selatan. Sri Ranganathan Kovil adalah Pura terbesar di India Selatan dan pusat utama dari kegiatan keagamaan Hindu, khususnya dari golongan Vaishnava. Umat Hindu Tamil dari golongan Vaishnava menyebutnya Periya Kovil dan Bhuloka Vaikuntham, dengan kemashyuran dan keagungan yang sama seperti Natharajan Chidambaram yang adalah Periya Kovil bagi golongan Saiva di seluruh India Selatan.
Swamiji adalah brahmin dari Sri Ramanuja Sampradaya atau Sri Vaishnava Sampradaya yang secara turun-temurun telah melaksanakan tugas kebrahmanaan dalam keluarganya dengan sadhana yang paling ketat. Secara khusus beliau memiliki penguasaan yang sangat mendalam terhadap Veda Tamil (Divya Prabandham), Rik, Yajus, dan Sama Veda, juga filsafat Hindu dari Vaishnavisme maupun Saivisme. Swamiji juga memiliki keistimewaan karena kakek beliau melihat bahwa beliau memiliki garis bakat untuk mempelajari Jyotish-sastra atau astrologi Veda. Dengan demikian Swamiji adalah seorang pakar dalam filsafat Hindu dan juga astrologi atau Jyotisham.
Tanggal 14 Juni Swamiji mengunjungi Sri Sri Radha Raseshwara Mandir untuk darshan dengan semua Sri Sri Thakurji yang kita puja di sana. Sayangnya saat itu termasuk waktu Anabasara, yaitu saat Sri Sri Caturdha Murti dipuja di ruangan khusus hanya oleh mereka yang juga secara khusus ditugaskan untuk itu. Jadi Sri Sri Caturdha Murti tidak memberikan darshan-Nya di Uttama-pitham (tahta utama di ruang Mahasuci) seperti biasanya. Ini serangkaian dengan persiapan Rathayatra. Anabasara-puja akan berakhir sehari sebelum Rathayatra.
Srila Swamiji di IHDN Denpasar
Srila Swamiji bersama teman-teman mahasiswa dari Malaysia
Ini saya dan Sharmah, my dear brother!
Tanggal 15 Juni yang lalu Swamiji berkunjung ke kantor PHDI di Jl. Ratna dan bertemu dengan Dharma Adhyaksa Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa serta beberapa pengurus. Keesokan harinya Bapak Prof. I Made Titib (yang juga hadir dalam pertemuan itu) selaku dekan fakultas Brahmavidya di IHDN mengatur agar beliau bisa memberikan speech. Swamiji membahas tentang Man, Mind, and Consciousness. Sorenya Swamiji berikan speech untuk teman-teman Malaysian-Tamil Hindu yang kebetulan banyak kuliah di Bali. Sebelumnya saya, dengan dua saudara kami, Sharmah dan Diah, sempat diskusi tentang Jyotish and Sri Vaishnava Philosophy.Srila Swamiji bersama teman-teman mahasiswa dari Malaysia
Ini saya dan Sharmah, my dear brother!
Acara Gosthy di kediaman Sundarananda Prabhuji. Ananta paling serius di baris terdepan. Pasti yang paling ngerti nih!
Srila Swamiji, saya, dan Sundarananda Prabhuji sekeluarga. Pencahayaan di foto ini kelihatannya bermasalah!
Tanggal 16 Swamiji dan kita semua adakan acara diskusi rohani (gosthy) di rumah Sundarananda Prabhu yang juga merangkap markas kita. Yang hadir lebih dari 20 orang. Sebelumnya Svamiji juga lakukan pemberkatan untuk lahan saya di Jalan Tukad Barito yang saya rencanakan untuk membangun sebuah Srinivasa Sannidhi, tempat memuja Tuhan Srinivasa Govinda atau Sri Venkateshwara. Mohon doa supaya bisa cepat terealisasi ya! Untuk acara gosthy yang juga dipandu oleh Sundarananda Prabhu selesai lumayan malam sampai 21.00 WITA. Setelah Dinner lanjut lagi sampai tengah malam, tapi yang bertahan cuma 6 orang, saya, Sharmah, Gopi, Ananta, Sachiputra, dan kolega saya dr. Sabda. Besoknya Swamiji sudah harus terbang lagi ke Trichy. Tapi beliau berencana akan datang lagi ke Bali November ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar