Swamiji: Jyotish-sastra adalah pengetahuan penting yang sudah digunakan selama beribu-ribu tahun dalam masyarakat kita dan merupakan bagian dari Vedanga. Kita mempelajari Jyotish-sastra melalui mendengar dari seorang guru yang ahli atau Pandita dalam Jyotisham. Saya mempelajarinya dari guru saya dan sebelum itu juga dari kakek saya yang juga adalah seorang Pandita. Beliau melihat bahwa saya memiliki bakat untuk mempelajari Jyotisham, jadi beliau merekomendasikan saya untuk mewarisi pengetahuan itu. Kita tidak bisa mempelajari Jyotisham dari membaca buku saja. kita harus mendengarnya langsung di bawah bimbingan guru.
Tanya: Apa sebenarnya guna kita mengetahui Jyotisham, karena sebagian orang menganggap astrologi sebagai takhyul saja.
Swamiji: Jyotisham adalah cabang pengetahuan yang sangat luas dan luar biasa. Dia membantu kita untuk hidup lebih baik. Memutuskan melaksanakan sesuatu dengan tepat dan merupakan upaya untuk membantu kita mencapai kesuksesan. Jyotisham sangat berguna, jika tidak mengapa kita mempelajarinya selama ratusan generasi?
Chart kelahiran menurut Jyotisha. Digunakan selama ribuan tahun dalam masyarakat Hindu untuk menganalisa karakteristik seseorang melalui horoskop kelahirannya
Tanya: Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa Jyotisham membantu hidup lebih baik?
Swamiji: Diri kita adalah miniatur dari alam semesta sehingga kita dan alam semesta adalah saling berhubungan. Pada saat kelahiran ada berbagai posisi bintang, planet, dan benda-benda angkasa yang terjadi bersamaan dan itu mencerminkan atau mempengaruhi karakteristik manusia yang lahir saat itu sebagai bagian dari alam semesta juga. Pada suatu ketika ada posisi benda-benda angkasa yang bisa menimbulkan dampak negatif pada jalannya kehidupan seseorang berkaitan dengan posisi astrologis kelahirannya. Jyotisham mampu mendeteksi keadaan ini dan memberikan solusi untuk mengatasinya. Kita sering menyebutnya remedy, pengobatan, seperti penyakit-penyakit dalam dunia kedokteran. Tetapi kalau ini tentang abnormalitas astrologis seseorang. Semua itu bisa diperbaiki atau dinetralisir.
Tanya: Jadi seperti tradisi Hindu di Bali, kita juga bertanya mengenai hari baik (dewasa ayu) untuk melakukan sesuatu, biasanya upacara. Apa ini ada gunanya?
Swamiji: Seperti yang sudah saya katakan. Segala sesuatu di alam semesta berjalan dalam keteraturan oleh hukum Sang Pencipta. Bila kita hidup secara harmonis dengan hukum ini, sesuai dengan keteraturan semesta, maka keteraturan yang sama juga dapat diwujudkan bagi semua kegiatan kita. Jyotisham juga “membaca” fenomena semesta ini dan dengan pengetahuan ini kita berupaya semampunya agar bisa selaras dengan alam semesta. Semua kegiatan selalu ada awal, proses, dan hasilnya. Kita semua berharap mendapatkan hasil yang baik, jadi itu semua juga dimulai dari awal yang baik. Jadi tentu kita perlu mengetahui kapan hari baik atau waktu yang tepat untuk mengawali suatu kegiatan agar proses, dan akhirnya hasilnya dapat sesuai dengan yang diharapkan. Ini penting.
Tanya: Lalu bagaimana dengan anggapan bahwa astrologi itu semacam ramalan-ramalan sihir dan takhyul?
Swamiji: Tidak. Jyotisham tidak seperti itu. Ini sains. Kalian bisa lihat kita melakukan observasi yang sangat teliti, lalu memperhitungkan segalanya dengan tepat. Ini matematis, aritmatika, perhitungan ilmiah. Seperti orang membangun rumah semua diukur dan direncanakan dengan baik agar bentuknya sesuai harapan. Jyotisham juga seperti itu. Ini adalah usaha untuk menciptakan keserasian dan keselarasan. Seperti juga kita menghitung horoskop dua pasangan yang akan menikah. Jyotisham adalah sains, benar-benar sains. Bukan hocus pocus (sim salabim) lalu jadi. Ini ilmu pengetahuan ilmiah.
Kalender Bali dan Panchangam Telugu
Tanya: Bagi umat secara umum apa yang harus kita lakukan berkaitan dengan astrologi ini?Swamiji: Kalian bisa mengkonsultasikannya dengan seorang Pandita yang menguasainya sebelum memutuskan melakukan sesuatu. Saya juga biasa memberikan kursus untuk awam dan pemula untuk mengerti perhitungan yang paling sederhana. Kalian bisa melihat Panchaangam, seperti yang diperlihatkan kepada saya kemarin (kalender Bali), kalian juga punya yang seperti itu di sini. Bila Pandita tidak tersedia kalian paling tidak bisa memutuskan secara global waktu-waktu yang baik dan waktu-waktu yang buruk untuk melakukan sesuatu. Seperti umat Hindu di India, tak seorangpun memilih hari Sabtu (Sanee) untuk melaksanakan pernikahan. Sanee memiliki pengaruh negatif untuk hal-hal yang bersifat keduniawian. Orang senang memilih Jumat (Sukra) karena dikuasai oleh Venus. Ini hari percintaan (romance). Jadi hal-hal sederhana seperti ini paling tidak kita semua harus tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar