Sri Sri Radha Krishnachandra adalah Archa utama yang dipuja di Pura ISKCON, Hare Krishna Hill (Rajajgiri), Bangaluru, Andhra Pradesh, India
Adanya Srimurti-puja, penyembahan pada Ikon Suci, atau Archavatara dilihat sebagai keberhalaan. Tapi sesungguhnya konsep berhala tidaklah dikenal dalam Veda. Karena bagi penganut Veda, tidak ada sesuatupun di seluruh alam semesta ini yang tidak diresapi oleh kemaha-adaan Tuhan. Seluruhnya adalah kekuatan Tuhan yang tak terbatas dan Beliau berhak mengubah yang duniawi menjadi rohani atau sebaliknya. Umat Hindu menggantungkan dirinya hanya kepada Tuhan Yang Mahakuasa seperti ini. Selain itu tidak ada sesuatupun yang dapat membuat Tuhan dalam Veda menjadi cemburu, karena Beliau adalah satu-satunya Tuhan yang tidak memiliki saingan. Selain itu Srimurti yang dibuat oleh para pengikut Veda bukanlah hasil dari imajinasi belaka. Dia sungguh-sungguh merepresentasikan Tuhan secara sempurna.Selama beribu-ribu tahun para pendeta seperti ini (Pujari atau Archakar) melanjutkan pemujaan yang sama seperti para leluurnya. Mempersembahkan asap dupa...
Namun apabila berhala diterjemahkan sebagai mengagungkan materi yang tak lebih merupakan ciptaan Tuhan, maka inipun tidak diijinkan dalam Hindu. Semua orang suci Hindu juga menolak penyembahan berhala, tetapi mereka menyatakan bahwa pemujaan Srimurti adalah satu-satunya sarana yang tak dapat ditolak dalam pengembangan kerohanian. Telah ditunjukkan bahwa Tuhan adalah Persona dan juga penuh segala keindahan. Para Maharishi seperti Vyasa dan yang lainnya telah melihat keindahan itu dengan mata rohnya. Mereka telah mewariskan kepada kita penggambaran. Tentu saja kata-kata juga mengandung kasarnya zat duniawi. Tetapi Sang Kebenaran tetap dapat dipahami melalui penggambaran mereka itu. Menurut penggambaran itulah seseorang merancang Srimurti dan melihat Tuhan pujaan hati kita yang Mahaagung dengan penuh kegembiraan! Saudaraku, apakah ini salah atau dosa?Mereka yang mengatakan Tuhan tidak memiliki bentuk, baik duniawi maupun rohani, kemudian mengkhayalkan suatu bentuk pemujaan yang palsu, inilah yang sesungguhnya berhala. Tetapi mereka yang melihat wujud rohani Pujaannya dengan mata roh mereka, membawa kesan mendalam itu semampunya ke dalam pikiran dan kemudian membentuk sebuah perlambang untuk memberikan sukacita bagi mata jasmaninya, semata-mata demi mempelajari perasaan rohani yang lebih tinggi, maka ini sama sekali bukan berhala. Apabila ketika melihat Srimurti bukanlah citra itu sendiri yang tampak, melainkan Model Rohani yang menjadi dasar pembentukan Murti itulah yang terlihat, maka engkau benar-benar seorang pemuja Tuhan yang murni. Berhala dan Srimurti adalah dua hal yang berbeda, janganlah kita mencampuradukkannya karena ketidak hati-hatian.
Sesungguhnya, pemujaan Srimurti adalah satu-satunya bentuk penyembahan yang benar kepada Tuhan, yang tanpanya kita tidak akan mungkin dapat membangkitkan maupun mengungkapkan perasaan-perasaan keagamaan di jalur yang benar. Dunia akan menarik kita melalui indera-indera jasmani dan selama kita tak melihat Tuhan dalam objek penginderaan, maka kita akan berada dalam posisi yang sangat sulit, yang susah sekali membantu kita dalam menjaga kemajuan rohani. Ikonoklasme (penghancuran Ikon Suci dan simbol-simbol keagamaan) oleh mereka yang meyakini Tuhan tak berwujud sesungguhnya membuktikan bahwa betapa kuatnya suatu impresi mental yang dapat diberikan oleh persona berwujud. Oleh karena itu para Rishi Hindu menerima rahasia terdalam tentang sifat alamiah makhluk hidup ini dari Tuhan. Daripada membuang waktu percuma untuk meyakinkan orang terhadap adanya Tuhan, yang paling-paling kebanyakan hanya sampai di bibir saja tanpa keinsafan batin. Selain itu juga menutup kemungkinan bangkitnya sifat natural manusia yang negatif, sebagai contoh amarah kita terhadap orang yang kita anggap tidak memuja Tuhan Sejati dengan segala konsekuensinya (tindak kekerasan, diskriminasi, dll.). Maka para Rishi Veda dalam kesempurnaannya menerima rahasia pembuatan Srimurti.
Segala sifat kedewataan yang paling suci hanyalah akan terbit, mekar sempurna pada seorang insan yang telah tenggelam dalam pengalaman langsung bersama Tuhan. Ini terjadi secara otomatis. Para Rishi dan tentu kita saja juga sadar bahwa sebagian besar orang belum mampu mengalami Tuhan secara langsung. Maka turunlah konsep Srimurti ini. Atau lebih tepatnya bagi para pengikut Veda, Tuhan hadir dalam Srimurti untuk memberi kesempatan bagi semua insan, baik yang sungguh serius ingin maju dalam kerohanian, ataupun mereka yang tidak terlalu peduli. Pengalaman nyata ini bisa didapat dari Srimurti. Itulah sebabnya, berkat ketulusannya ingin mengangkat tataran rohani umat manusia, para Rishi dianugerahi pengetahuan untuk menghadirkan Tuhan dalam Srimurti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar