Sabtu, 16 Mei 2009

Wujud-wujud yang Kekal Selamanya (2)

Lebih lanjut dinyatakan dalam Sri Brahma-samhita,
diparcir eva hi dasantaram abhyupetya
dipayate vivrta-hetu-samana-dharma
yas tadrg eva hi ca visnutaya vibhati
govindam adi-purusam tam aham bhajami
Bagaikan satu pelita yang menyalakan banyak pelita-pelita yang lain, sekalipun apinya menyala secara terpisah, namun memiliki sifat yang sama. Hamba memuja Pribadi Tuhan yang awal, yang mewujudkan Diri-Nya dengan kemuliaan-Nya yang sama dalam berbagai manifestasi-Nya yang berbeda-beda. (Brahma-samhita 46).

Berbagai bentuk Sri Bhagavan ini senantiasa berada di dunia rohani secara kekal. Para Avatara seperti Sri Vedavyasa dan juga Sri Narayana Rishi juga merupakan salah satu dari berbagai rupa Bhagavan yang tak terbatas itu. Suatu ketika apabila Sri Bhagavan bersedia oleh belas kasih-Nya memanifestasikan rupa ini di alam duniawi, sehingga dapat dialami oleh makhluk-makhluk di alam duniawi, maka Beliau dikenal sebagai Avatara. Beliau juga memberkati hamba-hamba Beliau yang terpilih, dengan lahir sebagai seorang anak di keluarga mereka atau juga menikmati manisnya pergaulan bersama mereka di dunia ini. Sesuai dengan maksud turun-Nya Beliau ke dunia, maka Beliau juga mempertunjukkan berbagai kegiatan rohani yang bermacam-macam. Setelah misi-Nya di dunia berakhir, maka Beliaupun menutup kegiatan-Nya, sehingga dunia tidak mampu lagi melihat-Nya. Walau demikian rupa Beliau tetaplah berada di dunia rohani, tidak musnah atau menjadi tidak ada lagi. Para Avatara Tuhan adalah bentuk kekal Sri Bhagavan atau Parambrahman yang senantiasa hadir di dunia rohani. Hal ini juga membantah pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa Avatara merupakan roh (atma) yang telah mencapai persatuan dengan Brahman, namun menghadirkan diri kembali ke dunia untuk menjalankan suatu misi.

Avatara Tuhan adalah sva-amsa (bagian yang tak terpisah dari Tuhan) sebagaimana dijelaskan dalam Brahma-samhita. Namun jivatma adalah tetap jivatma, dia merupakan vibhinnamsa (bagian yang terpisah dan berbeda dengan Tuhan). Jivatma tidak dapat menjadi Parambrahman Sri Bhagavan. Memang benar insan-insan agung, roh-roh yang mahasempurna, rekan-rekan terdekat dan hamba-hamba Tuhan yang kekal di dunia rohani (dikenal sebagai nityasuri atau nityasiddha) berkat belas kasihnya atau perintah dari Sri Bhagavan Sendiri, juga turun ke alam duniawi ini. Tetapi mereka berbeda dengan Avatara yang merupakan rupa pribadi dari Sri Bhagavan.

Perlu diketahui pula, oleh karena Bhagavan Sri Vishnu tidak terbatas, begitu pula kediaman rohani-Nya, Sri Vaikuntha tidaklah terbatas. Perluasan rohani kediaman suci Beliau juga bisa berada di bagian manapun di alam semesta ini, khususnya di bumi. Sebagai contoh Uttarabadri yang berada di Himalaya juga merupakan perluasan dari tempat kediaman Sri Narayana yang sama, yang berada di Vaikuntha. Bagi jiva-jiva yang telah mencapai kesempurnaan rohani, maka dengan pergi ke Badri di Himalaya, mereka juga dapat melihat dan memasuki kegiatan lila kekal Sri Bhagavan di Vaikuntha. Bagi jiva biasa, Himalaya akan tampak sebagai pegunungan bersalju semata. Namun bagi para penyembah murni seperti Sri Madhvacharya, di Himalaya ini terletaklah Uttarabadri, tempat bersemayam-Nya Sri Vedavyasa dan Sri Narayana Rishi secara kekal.

Ketika Sri Vedavyasa membawa Sri Madhvacharya menemui Avatara Bhagavan yang lain yaitu Sri Narayana Rishi, yang juga bersemayam di Uttarabadri dalam rupa seorang yogi, segera beliau dipenuhi kebahagiaan rohani. Begitu melihat wujud Sri Narayana Rishi, cintakasih yang meluap-luap mebanjiri hati beliau. Seketika itu pula beliau melihat berbagai wujud Avatara Bhagavan yang lainnya beserta semua kegiatan rohani-Nya yang beranekawarna. Srimad Anandatirtha kemudian bersujud lurus bagaikan sebatang tongkat dan menyanyikan doa pujian kepada-Nya dengan sloka ini,
paramatmane satatamekarupine
dasharupine shatasahasrarupine
avikarine sphutamanantarupine
sukhachitsamastatanave namonamah
Sembah sujud hamba kepada Roh Yang Utama, yang tunggal tiada duanya, yang memiliki sepuluh wujud, seratus wujud, seribu wujud, dan wujud-wujud yang tak terbatas, yang senantiasa memberikan kebahagiaan dan kehidupan bagi seluruh alam semesta.

Srimad Anandatirtha pertama-tama melihat Bentuk Pribadi Beliau yang asli. Kemudian tampaklah Beliau dalam Dasarupa-Nya seperti Sri Matsyadeva, Kurma, dan Varaha. Lalu Satarupa, seratus rupa Beliau yang merupakan perbanyakan dari Sri Narayana, seperti Acyuta, Kesava, Janardana, dan sebagainya yang bersemayam di berbagai bagian Vaikunthaloka. Setelah itu beliau melihat Sahasrarupa, seribu wujud yang dimuliakan dalam Vishnu-sahasranama-stotram, seperti Vishva, Yajna, Vibhu, dan sebagainya. Akhirnya beliau melihat berbagai wujud Bhagavan yang tak terbatas, Anantarupa seperti Ajita, Hari, Hamsa, Prsnigarbha, Vibhu, Satyasena, Vaikuntha, Sarvabhauma, Visvaksena, Dharmasetu, Sudhama, Yogesvara, Brhadbhani, Adi-Buddha, Dattatreya, Rsabhadeva, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Plurk

Click untuk perbaiki dunia

Stop Smoking