Sabtu, 11 April 2009

Sanatana Dharma (3)

Penganut Veda Ortodoks lebih lanjut dapat dibagi menjadi tiga yaitu golongan impersonalis, semi-impersonalis, dan personalis.
Para impersonalis dikatakan termasuk golongan Smarta. Sesungguhnya Smarta merupakan istilah yang merujuk kepada mereka semua yang mengikuti Kanon Eklestikal, sejumlah kitab-kitab yang dijadikan tuntunan resmi oleh lembaga keagamaan, yang disebut Smriti-sastra. Smriti merupakan bagian dari Veda yang secara khusus bukan merupakan kitab-kitab revelasi langsung (yang dikenal sebagai Shruti), namun merupakan ulasan dan ekspresi praktis dari Shruti yang dikanonisasi (disahkan sebagai kitab suci). Oleh karena para Smarta sebagian besar menganut paham impersonalisme, maka justru para impersonalislah yang digolongkan ke dalam kelompok Smarta ini. Doktrin-doktrin Smarta sangat dipengaruhi oleh filsafat monistik non-dualis impersonalistik Sankaracharya, seorang tokoh rohani dan guru agung yang hidup pada abad ke-8. Mereka meyakini Tuhan bukanlah suatu Pribadi. Roh dan Tuhan identik satu sama lain, bukanlah dua entitas yang berbeda. Mereka menggunakan pemujaan personalistik lima bentuk Illahi (Devata) utama dalam Veda, menyembah kelima-limanya, sebagai sarana untuk menyadari kemanunggalan roh dengan Zat Tertinggi yang non-dualistik dan tak berpribadi. Metode ini disebut sistem pancopasana. Walau demikian mereka juga bisa memilih salah satu dari lima Devata (Siva, Vishnu, Ganesha, Shakti, atau Surya) sebagai pujaan utama yang disebut ishta-devata (Illahi Kesayangan).
Para semi-personalis adalah para Saiva. Istilah ini juga digunakan sama kasusnya dengan para Smarta. Saiva sebenarnya merujuk kepada mereka yang memuja Siva sebagai Pribadi Tuhan. Selain menggunakan Veda utama sebagai dasar, mereka juga menggunakan kitab-kitab Agamasastra. Agamasastra merupakan Kanon Ritual yang berkaitan dengan pemujaan Ikon Suci, pembangunan kuil-kuil, dan metode memperingati upacara harian maupun perayaan hari-hari tertentu. Saiva menggunakan 14 kitab Saiva Agama sebagai dasar doktrin-doktrin dalam mazhabnya. Kami menyebut Saiva sebagai semi-personalis, karena ide kemanunggalan antara roh dengan Tuhan juga diterima dalam keyakinan ini. Pada tahap kesempurnaan, mereka yakin bahwa Pribadi Tuhan dan roh akan menunggal, sehingga mirip dengan paham impersonalis-monistik dari Sankarachar-ya. Golongan Saiva dibagi dalam banyak garis silsilah trans-misi mistik-esoterik yang disebut Sampradaya atau Param-para. Saiva Sampradaya yang terkemuka terdiri dari enam perguruan yaitu Lingayat (Vira Saiva), Pasupata-saiva, Advaita-saiva, Kashmiri-saiva, Saiva-siddhanta dan Siddha-siddhanta.
Golongan personalis adalah Vaishnava. Vaishnava merupakan keyakinan yang bersifat personalistik eksklusif dan monotheistik. Para Vaishnava meyakini Keesaan dan Sifat Pribadi Tuhan. Roh tidak pernah menunggal dengan Tuhan, dalam artian melebur menjadi satu dengan Tuhan. Tuhan dan roh adalah tetap dua pribadi yang berbeda dalam segala keadaan. Sama dengan golongan Saiva, para Vaishnava mendasarkan ajaran-ajarannya pada Veda dan Agamasastra. Ada 108 Kitab Vaishnava Agama yang dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu Pancharatrika-agamasastra dan Vaikhanasa-agamasastra. Ada pula bagian mistik-esoterik dari Vaishnavisme yang disebut Bhagavata. Masyarakat Vaishnava saat ini dibagi lagi menjadi empat garis silsilah transmisi esoterik (Sampradaya) yaitu Srivaishnava, Brahma-Madhva, Rudra-Vishnuswami (Vallabhacharya), dan Kumara-Nimbar-ka. Walaupun dalam keempat garis silsilah ini ada perbedaan dalam beberapa poin teologis dan ritual, namun semuanya sama dalam pendekatan theistik serta konsep ketuhanannya. Mereka semua meyakini Tuhan Berpribadi dan memilih jalan devosi, pelayanan pengabdian suci cintakasih (bhakti), sebagai sarana utama menuju Pembebasan Sempurna yang Tertinggi.
Dalam tradisi Saiva dan Vaishnava, sekalipun terdapat pemahaman bahwa Brahman melampaui semua sifat dan definisi jasmaniah, namun Tuhan Tertinggi dipersonifikasikan dalam Bentuk Maskulin. Aspek Feminin dari Tuhan merupakan personifikasi dari kekuatan-Nya, disebut Shakti. Vaishnava menerima bahwa Tuhan Yang Mahasempurna adalah perpaduan antara Energi (shakti) dan Energetik (shaktiman) dalam rupa Sri Sri Laksmi Narayana atau Sri Sri Radha Krishna. Sedangkan Saiva memuja-Nya sebagai Uma Maheshvara atau Siva-shakti. Di samping kedua tradisi ini ada yang mengutamakan pemujaan kepada Shakti. Mereka disebut para Sakta, yang menyembah Aspek Feminin Tuhan yang dikenal dengan nama Devi. Para Sakta atau pemuja Devi juga memiliki sistem religinya sendiri yang dirumuskan dalam Sakta-agama atau Sakti-tantra. Sehingga secara keseluruhan, masyarakat Hindu ortodoks dibangun oleh empat denominasi utama yaitu Vaishnava, Saiva, Sakta, dan Smarta.

Devi, Pujaan Utama dalam Sakta-agama. Tuhan dipuja sebagai Adi-para-shakti, Energi Mula-mula (The Original Energy), dalam aspek feminin
Siva, Pujaan Utama dalam Saiva-agama. Beliau biasanya dipuja dalam rupa Lingam. Lambang dari yang tiada berawal dan tiada berakhir.

Vishnu, Pujaan Utama dalam Vaishnava-agama. Beliau adalah Parabrahman, Kebenaran Mutlak Tertinggi yang disebut juga Sriman Narayana. Beliau melindungi seluruh ciptaan dengan Sepuluh Inkarnasi Utama, Dasa-avataram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Plurk

Click untuk perbaiki dunia

Stop Smoking