Rabu, 22 April 2009
Siapakah yang Disebut Hindu? (2)
Seorang Hindu adalah dia yang tidak lagi merasa agamanya sebagai sebuah tradisi kuno yang ketinggalan jaman. Bukan sekedar sebuah warisan nenek moyang penuh ketakhayulan yang harus dilestarikan. Bukan saja sebuah fosil peradaban manusia yang hanya dapat dibanggakan keunikannya. Bukan menjadi Hindu hanya karena terlahir demikian. Dia adalah seseorang yang paham betul bahwa Hindu sesungguhnya adalah salah satu jawaban terbaik yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan rohani umat manusia. Mengerti bahwa Veda adalah penuntun dan pengetahuan yang selalu ada sepanjang masa dan selalu penuh kesegaran.
Dia sepenuhnya menerima Veda, yang telah membangun sebuah jalan yang bersifat satyam, sivam, sundaram, shanti, dan santosham. Satyam karena dia berdiri di atas dasar kebenaran yang nyata, mengajarkan kebenaran, dan dapat dibuktikan kebenarannya. Sivam karena dia memberikan kesucian dan kemujuran. Dia tidak memaksa seseorang menjadi suci, tetapi membangun kesucian itu dari dalam, membuat masyarakat menjadi suci dengan sendirinya. Dia membawa kemujuran dan manfaat secara lahiriah maupun rohaniah bagi semua umat manusia tanpa diskriminasi. Sundaram karena dia membangun segalanya dalam keindahan, mengubah sensasi duniawi menjadi keindahan rohani yang menarik hati. Seseorang tak mampu berpaling darinya bukan karena terikat atau terpaksa, tetapi karena telah jatuh cinta. Shanti karena dia memberikan kedamaian bukan saja bagi umatnya saja tetapi juga kepada semua makhluk hidup. Kehidupan yang selaras dengan alam semesta selalu menjadi perhatian dalam Hindu. Santosham karena dia selalu berusaha memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada semua orang. Dia menerapkan Ahimsa, prinsip tidak menyakiti, salah satu ajaran Hindu yang terpenting. Hindu tidak memaksa orang untuk berubah sehingga tidak akan membuat gangguan yang tidak perlu. Hindu membantu membangkitkan dan membangun potensi sejati dalam diri.
Seorang Hindu sejati memahami prinsip-prinsip ini, menerapkannya, dan selalu menghadirkannya dalam kehidupan. Seorang Hindu memiliki kepercayaan diri yang tinggi, bahwa setiap proses disiplin rohaninya (sadhana) mampu meningkatkan kualitas baik setiap orang. Dia tunduk kepada hukum, menjauhi perbuatan berdosa, tanpa merasa terpaksa, tetapi karena dia suka hidup dalam keteraturan dan kesucian yang demikian itu. Dia mampu melihat dan memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya, namun tidak secara sengaja mencari-cari kesalahan orang lain serta menghakiminya. Inilah sebagian kualitas Hindu yang kita harapkan dapat tercermin dari setiap orang yang memilih Hindu, Sanatana Dharma, sebagai penuntun hidupnya. Seorang Hindu adalah manusia yang tidak memberikan kesusahan pada makhluk lain dan gangguan terhadap keselarasan alam semesta. Orang seperti ini boleh disebut umat Hindu sejati.
Seorang Hindu diharapkan tidak sekedar mempelajari agamanya dengan membaca buku saja, lalu mengulanginya seperti burung beo. Dia hendaknya dengan serius menekuni jalan yoga apapun yang sesuai dengan dirinya dan melaksanakan penyerahan diri ke dalam proses sadhana yang diyakininya paling tepat. Bagi seorang Hindu sraddha atau keyakinan yang kuat, harus selalu disertai pengamalan ajaran dharma sesempurna mungkin. Perbuatan itu sendiri akan mencerminkan kebenaran dari keyakinan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar