Sabtu, 18 April 2009

Sekte-sekte dalam Hindu (2)

Lalu bagaimana dengan religi yang digolongkan bersifat heterodoks?

Heterodoks dalam hal ini adalah digunakannya rujukan-rujukan yang berbeda dari sumber-sumber yang diakui sebagai Vaidika maupun Tantrika. Boleh juga dikatakan mereka adalah yang menerapkan ajaran Hindu yang lebih bersifat lokal, di luar empat denominasi utama Hindu. Beberapa bangsa di dunia sudah mengembangkan bentuk-bentuk pemahaman tertentu terhadap fenomena-fenomena rohani. Tentang roh dan kekuatan yang lebih tinggi daripada kemampuan manusia, yang mengendalikan seluruh alam semesta. Ada banyak tradisi rohani yang mungkin sudah diterapkan dan diyakini oleh suatu bangsa itu, sebelum mendapatkan pengaruh Veda.

Ketika ajaran Veda mencapai tempat-tempat dan budaya rohani seperti itu, Veda tidak serta merta menghapuskan tradisi-tradisi ini. Seperti disebutkan sebelumnya, Veda dan para pengajarnya sangat menghargai potensi internal dan keunikan masing-masing individu. Mulai dari posisi mana-pun, dalam keadaan apapun, pada tingkat spiritual yang bagaimanapun, semuanya diterima dalam pelukan Sanatana Dharma. Veda akan memulai dari mana setiap orang siap secara rohani. Dia akan mengembangkan setiap unsur yang terdapat dalam budaya masyarakat tempatnya tumbuh, sampai mencapai kesempurnaan yang mereka butuhkan dan inginkan.

Jadi bukanlah hal yang aneh apabila Hindu dapat berkembang dalam berbagai bentuk yang unik dan dengan beragam penampilan berbeda di seluruh dunia. Selain itu umat Hindu meyakini bahwa suatu ketika pada jaman dahulu seluruh bumi ini menerima Veda dan Jalan Sanatana Dharma. Hanya karena pengaruh waktu saja, persatuan dan hubungan internasional ini menjadi terputus. Kami percaya bahwa setiap tradisi rohani yang ada di dunia seperti agama-agama suku (tribal religions) dahulu kala memiliki hubungan dengan ajaran Veda. Kepercayaan tradisional di berbagai belahan dunia, seperti agama asli Amerika, Skandinavia, Inggris, Cina, Jepang, Asia Tenggara dan sebagainya memiliki banyak kemiripan dengan aspek-aspek tertentu dalam ajaran Veda.

Tentu saja pada saat mereka kembali kepada Hindu, kami menganggap mereka sebagai anggota keluarga yang kembali lagi ke rumah. Sepanjang perpisahan yang panjang ini mereka tentu sudah mengembangkan tradisi spiritualnya sendiri yang tampak berbeda dengan yang biasa dilakukan oleh masya-rakat Hindu secara umum. Ini membuat berkembangnya bentuk religi Hindu yang bersifat heterodoks. Bagi Hindu sendiri ini bukanlah masalah. Secara perlahan-lahan mereka dapat memanfaatkan kembali ajaran apapun yang terdapat dalam Veda untuk membangun bentuk agama Hindu yang sesuai untuk keadaan mereka saat ini. Mengatakannya sebagai Hindu heterodoks tidak menjadikan sebagian umat Hindu yang mengikuti religi ortodoks menjauhi mereka atau menolak mereka. Justru di sinilah kita harus hidup bersama-sama secara harmonis, saling membantu mengembangkan potensi rohani kita masing-masing. Keyakinan yang bersifat heterodoks terhadap Veda dapat diterima sebagai anggota keluarga besar Hindu dalam batasan-batasan tertentu, seperti adanya pengakuan terhadap kebenaran sastra suci Veda. Sampai mereka siap menerima Veda sepenuhnya dan menjadi bagian dari tradisi ortodoks, tak seorangpun berhak merubah secara paksa tradisi rohani yang sudah mereka jalankan dari masa para leluhurnya itu.

2 komentar:

  1. Peran para intelektual amat penting dalam mengembangkan Hindu kedepan!

    BalasHapus
  2. Buku tentang sekte sekte agama hindu ad??

    BalasHapus

Plurk

Click untuk perbaiki dunia

Stop Smoking