Tidak ada kata dalam bahasa Sanskrit yang bersinonim dengan ide-ide barat mengenai filsafat dan teologi. Istilah yang digunakan untuk sejenis spekulasi filosofis dalam tradisi Veda/Hindu mungkin adalah darshana, yang artinya adalah ‘pandangan’, suatu cara untuk memahami Kebenaran Tertinggi, atau suatu jalan yang mengungkapkan aspek tertentu dari Sifat Illahi. Istilah yang digunakan untuk teologi adalah Brahmavada, yang berarti ‘diskusi mengenai Kebenaran Tertinggi’. Siddhanta berarti kesimpulan filosofis yang ditegakkan melalui olah pikir yang rasional dan pewahyuan Kitab Suci.
Vedanta merupakan suatu darshana, suatu jalan atau metodologi untuk menembus Realitas Absolut menggunakan logika secara sistematis, observasi ilmiah dan dasar pembuktian dari pewahyuan Kitab Suci (Veda, Upanishad, Brahma Sutra). Ketika telaah filsafat dan usaha menginsafi kebenaran telah tegak menjadi suatu kesimpulan akhir, inilah yang disebut siddhanta. Siddhanta merupakan kesimpulan akhir setelah mengkaji semua Veda, yang didukung sepenuhnya oleh prasthana-traya (tiga bukti tak terbantahkan) yaitu sruti-prasthana (Kitab-kitab yang diwahyukan, utamanya adalah Upanishad-upanishad), smriti-prasthana (Kitab-kitab yang dikanonisasi, yang terutama adalah Bhagavad-gita), dan nyaya-prasthana (Kitab-kitab yang membutuhkan ketajaman analisa dalam memahami maknanya. Pada umumnya merujuk pada Brahma-sutra atau Vedanta-sutra, aforisma mengenai Kebenaran Mutlak Tertinggi tujuan akhir segala ilmu pengetahuan). Siddhanta inilah yang diyakini, dipelajari, dan diinsafi dalam berbagai garis perguruan Veda yang otentik.
Masing-masing perguruan dan mazhab dalam Hindu merumuskan Siddhantanya dengan berdasarkan berbagai aspek ilmu yang terkandung dalam Veda dan juga pengalaman spiritual dalam perjumpaan mistis pribadi para Acharyanya dengan Sang Kebenaran Tertinggi. Siddhanta inilah yang mendasari konsep ketuhanan, dasar keimanan, dan pengamalan ajaran Veda oleh umat Hindu. Dia merupakan kesimpulan dari keyakinan, pembelajaran, dan pengalaman.
Minggu, 26 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar